Showing posts with label anak. Show all posts
Showing posts with label anak. Show all posts

Sunday, November 20, 2011

Islamic Homeschooling for Everyone

Upaya mengembalikan fungsi rumah sebagai wahana tarbiyah Islamiyyah sebagaimana diamalkan Salaful Ummah


Home-Schooling secara harfiah berarti : bersekolah di rumah.

Home-Schooling diselenggarakan ketika orangtua berkeberatan atau merasa kesulitan menyekolahkan anaknya, baik karena alasan jarak (karena tinggal di pedalaman, misalnya) ataupun karena alasan-alasan tertentu lainnya.(tidak ada pilihan sekolah bermanhaj salaf misalnya)

Mengapa disebut Home-Schooling (bersekolah di rumah), bukan Home-Learning (belajar di rumah) ? Padahal istilah yang kedua sebenarnya lebih tepat. Barangkali ini adalah bias budaya. Kita maklum, saat ini bersekolah merupakan tradisi yang sudah sedemikian merata. Hingga kemudian dianggap suatu kelaziman, atau bahkan keharusan bagi anak-anak.

Karena itu, ketika seseorang mencoba untuk tidak menyekolahkan anaknya maka dia khawatir akan dianggap telah melakukan 'pelanggaran terhadap hak asasi anak'.

Untuk itulah, barangkali, para orangtua yang menyelenggarakan pembelajaran anak-anak mereka di rumah seakan hendak 'membela diri', bahwa merekapun sebenarnya menyekolahkan anak-anak mereka juga. Hanya berbeda lingkungan dan metodenya. Itulah, mengapa kemudian disebut Home-Schooling. Untungnya, dalam hal ini pemerintah tidak salah kaprah sehingga menetapkan kebijakan : wajib belajar. Dan tidak menetapkan wajib bersekolah.

Friday, November 18, 2011

Anak Ajaib, Umur 3 Tahun Hafal Al-Qur’an


Mencari anak-anak yang hapal dan pandai menyanyi serta menari bukan hal yang sulit. Karena nyatanya, para artis penyanyi dan bintang film sangat mendominasi budaya hidup dan pola berpikir anak remaja zaman sekarang.
Tak heran bila di salah satu media massa, saya pernah membaca judul wawancara dengan sekelompok anak muda “Tak bisa hidup tanpa music”.
Tetapi, cobalah cari anak-anak remaja yang hapal sekian juz Al-Qur an, juz 30 misalnya (bukan 30 juz), pandai membacanya dengan benar dan bagus. Mengidolakan Nabi صلى الله عليه و سلم dan orang-orang yang baik, memiliki cita-cita untuk Dinullah yang mulia …tentu sangat sulit.
Padahal Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur an dan mengajarkannya”.
(HR. Bukhari dan At Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Tholib رضي الله عنه)
Betapa bahagianya hati orang tua yang sholeh, melihat anaknya giat membaca dan menghapal Al-Qur an di samping itu ia juga rajin belajar mengejar prestasi.
Kebaikan di dunia dan akhirat adalah karunia Allah سبحانه و تعالى, dan kebaikan itu Allah jadikan pada Al-Qur an serta orang-orang yang mempelajari dan mengajarkannya.
Rasanya, sebagai orang tua sudah saatnya kita tanamkan pada diri kita dan  anak-anak kita sebuah prinsip  “Tak bisa hidup tanpa Al-Qur an”. [ Nasehat Al Ustadz Abu Zubair Al-Hawary, Lc ]
Alangkah bahagia Orangtuanya yang memiliki anak seperti video diatas namanya Abdurrahman Farih, dikenal di negaranya (Aljazair) sebagai anak mukjizat. Video ini direkam ketika wawancara dengan surat kabar harian al Syuruq. Ayahnya menceritakan bahwa Abdurrahman baru bisa berbicara ketika berumur 2 tahun, dan kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah bacaan surat al Kahfi.